=TRAVEL INDONESIA=

Berikut ini adalah keindahan alam indonesia

Raja Ampat Island

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.

Gunung Kerinci (3.805 m dpl)

Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia (3.805 m dpl). Gunung ini memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian bawah. Kawah ini diisi oleh air dengan warna hijau kekuning-kuningan.

Gunung Rinjani (3.726m dpl)

Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok bagian Utara dengan ketinggian 3,726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi ke dua di Indonesia. Bagi masyarakat Hindu mereka percaya di puncaknya merupakan tempat suci, tempat tinggal para Dewa. Pendakian ke gunung Rinjani dapat menjadi pengalaman tak terlupakan.

Gunung Semeru (3.676m dpl)

Gunung Semeru (3.676m dpl) merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan merupakan gunung berapi tertinggi ke-tiga di Indonesia. Gunung Semeru terletak di pegunungan Tengger dan bertetangga dengan Gunung Bromo.

Wednesday, March 26, 2014

ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA

 


Judul Buku       : Ilmu budaya dasar
Penulis              : M. habib mustopa
penerbit            : usaha nasional - surabaya

                                ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
           
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagain salah satu bagian dari kebudayaan.
            Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang di anugrahi pikiran,  perasaan dan kemauan secara nalluriah memerlukan budaya untuk menyatakan rasa seninya , baik secara aktip dalam kegiatan kreatif ,maupun secara pasif dalam kegiatan apreasif.

            Sebenarnya seni rupa lebih dari yang sipatnya lahiriah semata, yak ini lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudan nya itu adalah merupakan wadah pembabaran ide yang bersipat batiniah. Dalam menngadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh panca indra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang brsipat lahiriah untuk seterusnya.

            Kesedian kita mempelajari bermacam-macam karya seni rupa akan memberi ma karya-karya seni ruan,karnanpaat tambahan kepada kita. Kita dapat memahami kehidupan berbagai bangsa dan kebudaya, karna karya-karya seni rupa itu merupakan cermin dari aliran-aliran pikiran masyarakat yang hidup pada jaman itu . Melalui karya seni rupa itu kita dapat mengetahui konsep-konsep pikiran masyarakat dari masa karya seni itu berasal bagai mana mereka berpikir dan apa yang mereka rasakan.kalau  kita mampu menangani perbedaan yang ada dari latar belakang ketidaksamaan agama, sistem sosial, atau budaya dan lain sebagainya,penghayatan kita akan selangkah lebih maju.

            MAKNA DAN TUJUAN SENI RUPA

            Menurut Upjohn, wingert dan Mahler tujuan seni rupa adalah:
“Seni ialah jawaban terhadap tuntutan dasar kemannusiaan.Tujuan utamanya ialah menambahi interprestasi dan melengkkapi kehidupan. Ada kalanya pada suatu waktu, seni itu dijadikan pembantu untuk tujuan lainnya, sepperti penggungan agama, propaganda, symbol ismedan sebagainya, tetapi dalam analisis terakhir tujuan ini jauh atau tida bertentangan dengan tujuan utamanya”.
            Dari pendapat di atas, sepanjang perjalanan seni rupa ia mengemban misi sesuai jaman dan pendukunya . Ada kalanya mengandung pelajaran budi pekerti ,seperti karya-karya lukisan, adakalanya karya seni itu berupa illustrasi dari cerita yang bersumber dari agama , seperti reliep yang dipahat pada dingding-dingding candi borobudur, prambanan dan lain sebagainya.

            Kenikmatan dan pesona “seni untuk seni” tida terletak oleh kisah yang dibawanya atau kemiripannya dengan bentuk sesuatu dan sejenisnya di luar unsur seni, tetapi pesona seni lahir karena memang karya itu terdiri dari ansur-unsur seni yang mempesona.

            Demikian juga kehidupan seni rupa di indonesia kuno tida mengenal semboyan seni untuk seni. Peninggalan-peninggalan seni rupa seperti patung-patung,relief-relief, wayang kulit, beraneka ragam motif-motif hiasan batik dan karya-karya seni rupa lainnya yang terbesar di seluruh  wilayah idonesia , kehadirannya memiliki tujuan tertentu yang bersipat praktis serta mengandung nilai simbolis. Karya-Krya seni mereka

            Kehadiran seni adalah ekspresi, mereka hadir sebagai wadah kehidupan jiwa  yang meluap-luap yang ingin di keluarkan berupa  karya seni .karya seni seperti ini tidak terbatas oleh objek-objek tertentu ataupun corak dan gaya tertentu, melainkan oleh sipat batin senimannya , ia tidak mengenal batas- batas daerah yang mempunyai tradisi setempat. Adakalanya disebut seni modern  yang tida terbatas olehn ruang dan waktu sanggup menerima segala macam bentuk seni dengan hampir tidak bersyarat. Satu syarat yang masih di tuntut oleh karya sni modern yang bahkan menjadi ciri khasnya, ialah kreativitas.

            BEBERAPA GAYA, CORAK, ATAU ISME KARYA SENI RUPA

            Kelahiran karya-karya seni rupa yang berbeda-beda pada tiap-tiap jaman dikarnakan masing-masing jaman itu memilikialiran-aliran pikiran berbeda-beda. Masing-masing jaman melahirkan karya seni rupa dengan ciri-ciri khasnya sehingga melahirkan corak karya seni rupa yang berbeda.
            Karna adanya perbedaan-perbedaan konsepsi pikiran dari masing-masing jaman, maka masing-masing jaman melahirkan kesenian yang mempunyai ciri-ciri khuusus.
            Kita sering keliru menilai suatu karya seni dan menilai tidak dari karya seni itu sendiri  ppada jamannya , melainkan dengan kriteria dari luar jaman karya seni itu. Biasanya  kita menggunakan ukuran massa kini atau masa klasik untuk menilai karya seni primitif.
            Beberapa gaya dalam seni rupa ialah gaya rococo, neo-klasik, gaya romantik dan lain sebainya.
            Maka dari itu dalam mengadakan pendekatan tetrhadap karya seni rupa kita tida cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu,tetapi lebih dari itu yaitu secara empati. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara empati berarti kita menempatkan diri kita kedalamnya.